Do the best and let God takes the rest

Kamis, 27 Maret 2008

Pelajaran ke 9 : "Adab Bermajlis dan Ketika Kuliah"

Wahai anakku: apabila kamu melewati suatu kaum, maka ucapkanlah salam kepada mereka dengan lafadz yang ma'ruf sebagaimana yang dicontohkan oleh sunnah nabawiyyah, yaitu ucapan "Assalamu'alaikum" dan janganlah kamu lebih-lebihkan ucapan selamat ini dengan ucapan lainnya yang telah dibuat-buat (seperti selamat pagi, dll). Dan janganlah kamu memasuki majelisnya suatu kaum kecuali setelah meminta ijin kepada mereka, karena terkadang mereka sedang memperbincangkan suatu permasalahan yang mereka tidak suka jika ada orang lain yang ikut bergabung, dan jauhilah sikap kekanak-kanakan di hadapan manusia, karena sikap kekanak-kanakan tidak berkenan di hati, sekalipun dia orang yang alim pada masa itu.

Wahai anakku: lihatlah kepada dirimu sendiri, jika kamu berada di rumahmu -sebagai contoh- melakukan suatu aktifitas dimana kamu ingin supaya tidak ada seorangpun selainmu melihatnya, tiba-tiba ada orang masuk sehingga menyebabkan kamu kaget, bukankah engkau merasa risih (tidak suka) kepadanya, dan kamupun berharap supaya dia cepat pergi? Maka demikianlah juga keadaan dirimu, apabila kamu mendatangi suatu kaum tanpa meminta izin (kepada mereka) dan merekapun tidak suka atas kehadiranmu di tengah-tengah mereka.

Wahai anakku: apabila engkau diundang untuk berkumpul dengan suatu kaum, sedangkan dirimu orang yang paling muda di kalangan mereka, maka janganlah kamu duduk sehingga tuan rumahnya mempersilakan duduk kepadamu, apabila kamu duduk maka janganlah kamu mendesak salah seorangpun dari mereka yang duduk, dan jangan pula kamu membuat orang yang telah duduk meniggalkan tempat duduknya karena kamu, dan jangan kamu menduduki tempat yang tinggi, apabila ada di dalam majelis tersebut orang yang lebih berhak darimu. Apabila kamu duduk pada suatu tempat kemudian datang seseorang yang lebih berhak daripada dirimu untuk duduk pada tempat tersebu, maka berikanlah tempat tersebut kepadanya sebelum dirimu diperintahkan untuk menyingkir dari tempat tersebut, niscaya bertambahlah kehormatanmu di hadapan hadirin.

Wahai anakku: apabila engkau duduk di tengah-tengah suatu kaum maka janganlah kamu ikut campur dalam pembicaraan mereka sampai mereka mempersiakan dirimu, janganlah engkau berbicara sedangka pada kaum tersebut ada orang yang lebih pantas untuk berbicara dari pada dirimu. Apabila kamu berbiara maka janganlah kamu berkata kecuali kebenaran, dan janganlah kamu memperluas topik pembicaraan dan janganlah kamu mendebat para hadirin kecuali dengan adab dan dengan tetap menjaga diri dari ketergelinciran lisan. Janganlah engkau tergahak-bahak di dalam suatu majelis karena yang demikian merupakan akhlaknya orang yang rendah dan tidak berpendidikan, dan berusahalah aga sedikit dalam bersenda gurau, karena sesungguhnya berlebihan dalam senda gurau akan menghilangkan kehormatan dan kadang menyulut berkobarnya kemarahan sebagian manusia atas dirimu.

Wahai anakku: janganlah kamu duduk-duduk kecuali bersama orang yang memiliki kewibawaan, kemuliaan, penjagaan diri terhadap perkara yang haram, dan kesempurnaan, jauhkanlah dirimu dari berkumpul dengan orang-orang pandir dan jauhilah gerombolan mereka, waspadalah terhadap majelis ghibah dan namimah(mengadu domba) dengan sungguh-sungguh, dan janganlah kamu bermajlis dengan seseorangpun dari orang-orang fasik, suka bertindak kotor, tipu muslihat dan perbuatan nifak, karena akhlak jelek itu akan memberikan dampak negatif terhadap orang-orang yang berkumpul dengannya sebagaimana api yang membakar kayu bakar.

0 komentar: