Do the best and let God takes the rest

Kamis, 27 Maret 2008

Pelajaran 4 : Hak-Hak Orang Tua

Wahai anakkU: bagaimanapun penderitaan yang kamu rasakan ketika kamu membantu bapak dan ibumu, maka sesungguhnya hak-hak keduanya atas dirimu adalah lebih besar lagi berlipat ganda banyaknya.

"Maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkatan yang mulia - dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: 'Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebgaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil' "(QS Al-Isra:23-24).

Wahai anakku: lihatlah pada anak kecil, dan perhatikan bagaimana kasih sayang kedua orang tuanya kepada mereka, makannya, minumnya, serta penjagaannya pada waktu malam dan siang, pada waktu sehat dan sakitnya, niscaya engkau akan mengetahui kadar penderitaan kedua orang tuamu pada waktu mereka membimbing dirimu hingga beranjak dewasa.

Wahai anakku: sesungguhnya engkau pada masa ini -mudah-mudahan Allah memberikan hidayah kepadaku sehingga dapat membantu membimbing dirimu- masih dapat merasakan (kenikmatan) melalui kenikmatan bapakmu yang beliau nafkahkan kepadamu dengan apa yang telah beliau usahakan, dan janganlah engkau bakhil (kikir) ketika orang tuamu tidak lagi memiliki kemampuan; kalaulah bukan karena kedua orang tuamu (dengan izin Allah tentunya) niscaya kamu tidak dapat bermajlis di tengah-tengah para penuntul ilmu yang mulia.

Wahai anakku: setiap insan menginginkan dirinya memiliki derajad yang mulia, memiliki kedudukan yang agung, dicintai oleh Allah dan manusia, dan berangan-angan dirinya memiliki kedudukan yang tinggi di atas yang lainnya. Akan tetapi, orang tua menginginkan supaya anaknya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari dirinya, dan lebih mulia anaknya dari dirinya. Maka dengan apakah kamu harus bersikap terhadap orang yang lebih mengutamakan kamu dari pada dirinya, dan dia (ternyata) berangan-angan lebih dari apa yang engkau angan-angankan?

Wahai anakku: waspadalah engkau dengan kewaspadaan yang penuh terhadap kemarahan dirimu kepada bapakkmu, atau engkau marah kepada ibumu, (karena) sesungguhnya kemarahan Allah bisa disebabkan karena kemarahan kedua orang tuamu; dan barang siapa yang dimurkai oleh Allah maka sesungguhnya dia telah merugi di dunia dan akhirat.

Wahai anakku: taatilah bapak dan ibumu; dan janganlah kamu menentang keduanya sedikitpun kecuali apabila keduanya memerintahkan dirimu berbuat maksiat kepada Tuhanmu.

Wahai anakku: sesungguhnya orang yang paling mencintai dirimu adalah bapakmu yang telah mendidik kamu di masa kecil, dan yang telah menempuh jalan yang benar di dalam membimbingmu, sampai dirimu menjadi seorang pelajar. Maka songsonglah nasehat-nasehat beliau karena beliau lebih tahu (yakni berdasarkan pengalamannya) dari pada dirimu terhadap apa-apa yang bakal menimpa dirimu dan terhadap apa-apa yang dapat memberikan manfaat maupun mudharat bagi dirimu, dan hanya Allahlah yang menunjuki kamu, membimbing kamu, dan memberikan kebaikan kepada dirimu.

0 komentar: